Riskal Muslim
Minat Utama Perilaku & Promosi Kesehatan
Program Ilmu Kesehatan Masyarakat Fak. Kedokteran UGM
Tahun 2013
Latar
Belakang:
Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sebanyak 74%
kabupaten di Indonesia memiliki status endemis malaria. Di Kabupaten Halmahera Selatan, KLB
malaria terjadi secara
berturut-turut selama 2003-2007 dengan jumlah kematian cukup tinggi
dan 71,4% di antaranya adalah balita. Antisipasi
dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah pengembangan unit malaria Center. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh unit ini
untuk menekan perkembangan penyakit malaria melalui pendekatan promosi
kesehatan. Menarik untuk dikaji lebih lanjut pandangan terhadap kehadiran,
peran dan berbagai proses pengembangan model promosi kesehatan.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit malaria center dalam pencegahan malaria melalui pengembangan promosi kesehatan
baik dalam lingkup kebijakan, kemitraan maupun
pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Hamlahera Selatan.
Metode
Penelitian: jenis penelitian adalah evaluasi kualitatif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan peran Malaria Center dalam
pengembangan promosi kesehatan pencegahan malaria di kabupaten Halmahera Selatan.
Informan utama penelitian adalah 7 pejabat Dinas Kesehatan dan Malaria Center. Sementara Informan pendukung terdiri dari 5 pejabat lintas sektoral, 5 Kepala dan pengelola program
malaria puskesmas, 4 petugas Pustu/polindes, 5 aparat desa, 3 kader malaria desa dan 8 guru guru sekolah dasar. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
wawancara mendalam. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangilasi
metode dan sumber, member checking
dan Peer debriefing. Analisis data
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data (on going analysis).
Hasil penelitian : Strategi advokasi Malaria Center yang dikembangkan pada
umumnya dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan
sasaran Bupati, DPRD, lintas sektor dan menghasilkan peraturan daerah penaggulangan
malaria, keputusan Bupati tentang pembentukan Malaria Center, tata kerja Malaria
Center dan penetapan alokasi dana desa (ADD). Kerja sama lintas sektor
mulai aktif sejak dilakukan deklarasi gebrak malaria pada tahun 2007. Strategi supportive environment yang dikembangkan
Malaria Center umumnya melalui kegiatan
promosi kesehatan melalui media massa, website,
bulatin dan media cetak dan mulok malaria. Strategi pemberdyaan masyarakat dengan
participatory learning and action (PLA),
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenal
penyakit malaria, membuat rencana kerja dan melaksanakan kegiatan pemberantasan
malaria.
Kesimpulan : Keberhasilan
strategi promosi kesehatan oleh Malaria
Center melalui pendekatan advokasi telah melahirnya berbagai kebiakan
daerah. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan telah
mampu meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat melalui kegiatan
pemberantasan vektor yang bersifat rutin di desa. Upaya pembinaan secara
berkala terus dilakukan untuk menjaga kelangsungan pemberdayaan masyarakat.
Kata Kunci: malaria center, strategi, promosi
kesehatan, pencegahan
malaria
0 komentar:
Posting Komentar