Dalam Konferensi Nairobi, dihasilkan strategi dan aksi yang dikelompokkan menjadi 5 (lima) sub-tema, yaitu:
Membangun kapasitas promosi kesehatan (Building Capacity for Health Promotion),
Penguatan sistem kesehatan (Strengthening Health System),
Kemitraan dan kerjasama lintas sektor (Partnership and Intersektoral Action),
Pemberdayaan masyarakat (Community Empowerment),
Sehat dan perilaku sehat (health literacy and health behavior).
I. Membangun Kapasitas Promosi Kesehatan
Membangun infrastruktur dan kapasitas promosi kesehatan secara berkelanjutan pada semua tingkatan untuk memperkecil kesenjangan yang ada.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
A. Memperkuat Kepemimpinan dengan
1. Menciptakan tata pengelolaan yang baik didasari pada integritas, transparansi, dan akuntabilitas
2. Pengembangan individu dan institusi untuk untuk menciptakan infrastruktur promosi kesehatan yang berkelanjutan
3. Meningkatkan keterampilan dalam advokasi dan pelayanan masyarakat untuk mengurangi pengaruh determinan kesehatan
B. Menjamin Pembiayaan yang memadai
Tersedianya pembiayaan kesehatan yang stabil dan berkelanjutan pada semua tingkatan termasuk Badan Promosi Kesehatan, penyandang dana baik dari sektor bilateral maupun multilateral
C. Meningkatkan kemampuan praktisi yang berbasis keterampilan melalui :
1. Reorientasi pengetahuan dan keterampilan promosi kesehatan pada tenaga kesehatan lainnya.
2. Membangun struktur dan sistem sebagai upaya memperkuat dan mempertahankan kapasitas promosi kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan bagi sektor kesehatan dan sektor lain yang terkait
3. Penataan akreditasi berbasis kompetensi dan standar promosi kesehatan, dan melakukan revisi kurikulum dan modul yang terkait dengan upaya penguatan keterampilan tenaga kesehatan dengan memasukkan substansi promosi kesehatan didalamnya.
4. Membangun dan memperkuat kapasitas nasional, regional dan intitusional untuk menyelanggrakan pelatihan yang terstruktur dan sistematis dalam meningkatkan mutu dan jumlah praktisi promosi kesehatan sesuai dengan kompetensi promosi kesehatan.
5. Proses peningkatan keterampilan harus berlandasan nilai-nilai dasar, hak azasi manusia dan kesetaraan
6. Menjamin ketersedian akses informasi terkini dan akurat untuk kesiapsiagaan dan respon terhadap kondisi kegawatdaruratan dan bencana.
7. Memperluas dan memperkuat WHO Collaborating Center for Health Promotion di semua regional dalam upaya memenuhi kebutuhan yang mendesak dan yang belum terpenuhi.
D. Mengembangkan Metode dan Teknik Promosi Kesehatan
1. Penilaian kapasitas promosi kesehatan dengan menggunakan instrumen yang teruji sebagai suatu kegiatan rutin dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan promosi kesehatan
2. Mengembangkan, mengadaptasi, dan mengaplikasikan pendekatan dan metode yang berkualitas untuk menjamin efektifitas dan kelangsungan intervensi di semua tingkatan
E. Meningkatkan kinerja manajemen
1. Memperkuat sistem informasi untuk mengukur dan memantau pelaksanaan promosi kesehatan, kebijakan, proses dan hasil yang di capai
2. Dalam sistem survailans, monitoring dan evaluasi harus mempertimbangkan determinan kesehatan masuk dalam sistem tersebut
II. Memperkuat Sistem Kesehatan
Agar berkelanjutan, intevensi promosi kesehatan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem kesehatan. Hal ini untuk menjamin kesetaraan dalam kesehatan dan memenuhi standar kesehatan yang optimal.
A. Memperkuat kepemimpinan melalui :
1. Melakukan advokasi untuk mempromosikan kesehatan yang dilakukan pemerintah di semua sektor dan tatanan, termasuk mendukung kegiatan/aksi intersektoral dan interdisiplin serta menciptakan peluang-peluang melalui pengembangan regulasi dalam bentuk peraturan dan perundang-undangan
2. Memastikan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan sistem kesehatan di semua tingkatan
3. Peningkatan pelayanan dan pengawasan yang efektif
B. Menyempurnakan kebijakan melalui :
1. Mengitegrasikan promosi kesehatan secara sistematis ke dalam pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat lainnya pada semua tingkatan usia.
2. Menempatkan promosi kesehatan sebagai intervensi utama dalam mencapai cakupan program prioritas seperti HIV/AIDS, malaria, tuberkulosis, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, kekerasan dan kecelakaan, penyakit tropis dan penyakit tidak menular seperti diabetes
3. Menetapkan sasaran dan target, sistem monitoring dan evaluasi dan insentif dalam penyelengaraan promosi kesehatan secara sistematis dan berkelanjutan
4. Pengembangan pendekatan khusus yang melibatkanperempuan, karena mereka memiliki peran yang unik dalam memastikan keberhasilan promosi kesehatan
5. Inplementasi strategi promosi kesehatan terhadap penyandang cacat untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya
C. Menjamin akses secara luas melalui :
1. Sistem kesehatan nasional mampu memberikan /menyediakan pelayanan kesehatan komprehensif, tersedia dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk kelompok masyarakat marginal
2. Sistem kesehatan harus mampu menyediakan informasi sumber daya promosi kesehatan yang komprehensif 3. dan dapat diakses dengan mempertimbangkan kearifan lokal, budaya, bahasa, gender, dan umur
D. Membangun dan menerapkan dasar dan fakta melalui :
1. Investasi terhadap penelitian dan evaluasi, serta diseminasikannya, untuk menerapkan intervensi yang tepat dalam promosi kesehatan
2. Menyusun data base termasuk didalamnya clearing houses tentang hasil-hasil penelitian dan mekanisme secara tepat untuk memenuhi kebutuhan pembuat kebijakan dan praktisi untuk mengambil keputusan.
III. Kemitraan dan Kerjasama Lintas Sektor
Meningkatkan kesetaraan dalam kesehatan, memerlukan aksi dan mitra di luar sektor kesehatan dalam bentuk kolaborasi, kooperasi dan integrasi antar sektor :
A. Memperkuat kepemimpinan
1. Melakukan negosiasi dan mengadopsi maksud dan tujuan bersama untuk mencapai hasil yang di harapkan pada setiap tingkatan
2. Memastikan bahwa sektor swasta dan yang lainnya, mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keselamatan dan mempromosikan kesehatan bagi klien, pekerja dan masyarakat lainya
B. Menyempurnakan kebijakan melalui :
1. Menciptakan momentum politik dan kepemimpinan untuk kesehatan disetiap kebijakan dan tatanan
2. Mengharusutamakan pendekatan pendekatan promosi kesehatan dan determinan social dan kesehatan kedalam seluruh agenda kebijakan, program dan penelitian dengan fokus kepada kesetaraan kesehatan, perencanaan yang terintegrasi, peningkatan kapasitas dan pengalokasian sumber daya 3. Menjadikan kesetaraan kesehatan sebagai kunci indikator sosial dalam mengukur
kinerja berbagai prakarsa lintas sektor
4. Membuat organisasi fungsional pemerintahan tingkat regional, seperti African Health Promotion Partnership untuk menyusun visi dan agenda promosi kesehatan advokasi dan mobilisasi pemberdayaan
C. Menyempurnakan implementasi
1. Mengembangkan dan mengadopsi instrumen, mekanisme dan kapasitas untuk menciptakan peluang-peluang bagi lintas sektor disetiap tingkatan untuk meningkatkan kesetaraan dalam kesehatan bermasyarakat
2. Mendorong terciptanya suatu model panutan untuk hidup sehat 3. Memperkuat dan mendorong organisasi serta kelompok masyarakat untuk membangun pendekatan yang efektif
4. Menggunakan kesempatan secara luas dalam mempromosikan kesehatan pada event-event besar, seperti kejuaraan olah raga nasional dan internasional
5. Bersikap proaktif dan bekerjasama dengan media dalam pemberian informasi dan dukungan yang bermutu
D. Membangun dan menyerapkan dasar fakta
1. Mengembangkan dan memasukan indikator-indikator kesetaraan dan kegiatan lintas sector yang berfokus pada hasil maupun faktor-faktor kesehatan
2. Mengevaluasi berbagai prakarsa dalam penentuan faktor-faktor penting dalam keberhasilan kesehatan perlu lebih di tingkatkan
IV. Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat harus berbagi kemampuan, sumber daya, dan pengambilan keputusan untuk memastikan dan mempertahankan kondisi kesetaraan dalam kesehatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut adalah :
A. Mendorong kemandirian masyarakat
1. Dengan mendengar setiap pendapat dan meyalurkan setiap aspirasi masyarakat dalam perencanaan dan kegiatan promosi kesehatan
2. Mengenali dan menghargai budaya, tradisi, dan kontribusi penduduk pendatang
3. Menjamin partisipasi dan kontrol yang setara yang bermakna dalam pengambilan keputusan di seluruh kelompok, termasuk pada kelompok marginal secara sosial, ekonomi, dan politik.
4. Melibatkan individu dan kelompok-kelompok yang memiliki kepedulian, kekuatan, dan pengaruh kedalam sebuah kemitraan untuk perubahan dan peningkatan derajat kesehatan
5. Membangun kapasitas masyarakat selama proses perencanan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
B. Membangun sumber daya yang berkelanjutan
Melalui pengembangan sistem pembiayaan yang terkoordinasi,terintegrasi dan memiliki respon secara menyeluruh kepada tujuan yang menjadi kebutuhan masyarakat pada setiap saat
C. Membangun dan menerapkan bukti fakta
1. Termasuk bukti emperis, tulis, dan dokumentasi (Succes Story) dari Pembelajaran
2. Memadukan sistem pengetahuan lokal kedalam kurikulum terencana dan menjadikanya sebagai fokus utama dalam intervensi di masyarakat
V. Sadar Sehat dan Perilaku Sehat
Kesadaran merupakan esensi yang penting dalam pembangunan dan promosi kesehatan.
Intervensi untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat harus didesain berdasarkan permasalahan kesehatan yangmenjadi prioritas dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan budaya masyarakat setempat.
Kegiatanikegiatan tersebut adalah :
A. Mendukung pemberdayaan dengan :
1. Memastikan terselenggaranya pendidikan dasar bagi seluruh warga negara
2. Upaya untuk peningkatan kesadaran masyarakat untuk sehat harus di bangun
dalam jejaring yang sudah terbentuk dengan menggunakan potensi sumber daya yang dimiliki untuk memastikan sustainabilitas dan peningkatan partisipasi masyarakat.
3. Merancang intervensi peningkatan kesadaran masyarakat berdasarkan prioritas dan kebutuhan masyarakat didalam konteks politik, sosial, dan budaya dengan tidak mengenyampingkan orang yang memiliki ketidak mampuan fisik
B. Memanfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi
1. Memformulasikan kerangka strategik Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat meninkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat
2. Memastikan kebijakan publik yang dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi sehingga dapat menjangkau wilayah yang lebih luas termasuk wilayah terpencil.
3. Meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dan masyarakat dalam pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi dan memaksimalkan penggunaannya.
C. Membangun dan Menerapkan Evidence Based
1. Mengembangkan indikator utama sadar sehat berikut dengan instrumennya yang relevan dengan permasalahan kesehatan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif.
2. Menyelenggarakan survey dan monitoring sadar sehat pada tingkat individu dan masyarakat.
3. Menata system untuk memantau, mengevaluasi, dokumentasi, dan diseminasi intervensi sadar sehat.
AKSI BERSAMA
Pada saat ini negara berkembang dan negara maju dihadapkan pada penyebaran penyakit yang seharusnya dapat dicegah, dimana penyakit tersebut menjadi ancaman dan memperlemah pembangunan perekonomian di masa mendatang.
5 tanggung jawab penting bagi pemerintah dan stakeholder, yaitu :
1. Memperkuat kepemimpinan dan Sumber Daya Manusia promosi kesehatan.
2. Mengarusutamakan promosi kesehatan dalam pembangunan.
3. Memberdayakan masyarakat dan individu.
4. Meningkatkan proses partisipasi masyarakat.
5. Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan.
The Nairobi call to action for closing the implementation gap in health promotionmemperoleh dukungan global, merupakan kebutuhan mendesak yang akan memberikan perubahan penting pada kehidupan manusia.
0 komentar:
Posting Komentar