Rabu, 03 April 2013

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN MALARIA CENTER KABUPATEN HALMAHERA SELATAN



Riskal Muslim
Minat Utama Perilaku & Promosi Kesehatan
Program Ilmu Kesehatan Masyarakat Fak. Kedokteran UGM
Tahun 2013
Latar Belakang: Malaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sebanyak 74% kabupaten di Indonesia memiliki status endemis malaria. Di Kabupaten Halmahera Selatan, KLB malaria terjadi secara berturut-turut selama 2003-2007 dengan jumlah kematian cukup tinggi dan 71,4% di antaranya adalah balita. Antisipasi dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah pengembangan unit malaria Center. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan oleh unit ini untuk menekan perkembangan penyakit malaria melalui pendekatan promosi kesehatan. Menarik untuk dikaji lebih lanjut pandangan terhadap kehadiran, peran dan berbagai proses pengembangan model promosi kesehatan.  
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unit malaria center dalam pencegahan malaria melalui pengembangan promosi kesehatan baik dalam lingkup kebijakan, kemitraan maupun pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Hamlahera Selatan.
Metode Penelitian: jenis penelitian adalah evaluasi kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peran Malaria Center dalam pengembangan promosi kesehatan pencegahan malaria di kabupaten Halmahera Selatan. Informan utama penelitian adalah 7 pejabat Dinas Kesehatan dan Malaria Center. Sementara Informan pendukung terdiri dari 5 pejabat lintas sektoral, 5 Kepala dan pengelola program malaria puskesmas, 4 petugas Pustu/polindes, 5 aparat desa, 3 kader malaria desa dan 8 guru guru sekolah dasar. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan triangilasi metode dan sumber, member checking dan Peer debriefing. Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data (on going analysis).
Hasil penelitian : Strategi advokasi Malaria Center yang dikembangkan pada umumnya dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan sasaran Bupati, DPRD, lintas sektor dan menghasilkan peraturan daerah penaggulangan malaria, keputusan Bupati tentang pembentukan Malaria Center, tata kerja Malaria Center dan penetapan alokasi dana desa (ADD). Kerja sama lintas sektor mulai aktif sejak dilakukan deklarasi gebrak malaria pada tahun 2007. Strategi supportive environment yang dikembangkan Malaria Center umumnya melalui kegiatan promosi kesehatan melalui media massa, website, bulatin dan media cetak dan mulok malaria. Strategi pemberdyaan masyarakat dengan participatory learning and action (PLA), bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenal penyakit malaria, membuat rencana kerja dan melaksanakan kegiatan pemberantasan malaria.
Kesimpulan : Keberhasilan strategi promosi kesehatan oleh Malaria Center melalui pendekatan advokasi telah melahirnya berbagai kebiakan daerah. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan telah mampu meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat melalui kegiatan pemberantasan vektor yang bersifat rutin di desa. Upaya pembinaan secara berkala terus dilakukan untuk menjaga kelangsungan pemberdayaan masyarakat.

Kata Kunci: malaria center, strategi, promosi kesehatan, pencegahan malaria

0 komentar:

Posting Komentar